Jombang. Dalam upaya penjaminan daging kurban yang Aman dan Sehat, Dinas Peternakan Kabupaten Jombang menerjunkan Petugas Pemeriksa Antemortem dan Postmortem.  Petugas tersebut terdiri dari Dokter Hewan, Paramedik veteriner dan Inseminator yang tersebar di 5 unit Puskeswan di 21 wilayah kecamatan mulai tanggal 5 - 9 Juni 2025.

Hewan Kurban terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan antemortem (pemeriksaan sebelum disembelih). Setelah hewan dinyatakan sehat maka dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan dan pemeriksaan secara post-mortem oleh Tim Pemeriksa AMPM Hewan Qurban Dinas Peternakan Jombang untuk memastikan bahwa daging dan hasil penyembelihan lainnya aman, sehat dan layak dikonsumsi masyarakat.

Petugas AMPM memastikan penerapan kaidah kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan dilaksanakan dengan baik. Termasuk hewan yg dipotong sesuai syariat Islam oleh juru sembelih halal. Setelah hewan benar-benar mati baru dilakukan proses selanjutnya yaitu  pengulitan, pelepasan kaki, kepala, pemotongan karkas, pengeluaran jerohan.

Petugas lalu melakukan pemeriksaan jeroan merah seperti : jantung, paru-paru, hati, dan  limpa; serta pemeriksaan jerohan hijau (babat dan usus).

Petugas juga memeriksa organ dalam, seperti jantung, untuk memastikan bebas dari cacing jantung atau infeksi. Paru-paru dicek apakah cacing paru atau abnormalitas lain seperti benjolan (bungkul) yang bisa mengindikasikan tuberkulosis, sementara limpa diamati untuk mengetahui adanya pembesaran yang tidak wajar.  "Pemeriksaan ini penting sebagai skrining tahap akhir keamanan dan kesehatan produk hewan hasil sembelihan serta untuk mendeteksi penyakit organ dalam, seperti : cacing hati, infeksi paru-paru, hingga pembengkakan organ dan penyakit lainnya" ungkap drh. Azis Daryanto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, pada Sabtu (07/06/2025).

Azis menjelaskan bahwa sejak kemarin dan hari ini, tim dari Dinas Peternakan fokus di RPH Jombang dan memotong 7 ekor sapi serta sekitar 50 ekor kambing. "Secara umum, ternak maupun daging yang dipotong di sini hari ini sehat, namun ada satu ekor sapi yang hatinya kami periksa mengandung cacing hati dengan kategori infeksi ringan. Sementara bagian hati yang terinfeksi langsung dipisahkan untuk kita dimusnahkan karena tidak layak dikonsumsi, sedangkan sisa hati yang masih normal dapat tetap ikut didistribusikan," terangnya.

Azis menekankan peran Dinas Peternakan dalam penjaminan kualitas hewan kurban, khususnya daging kurban dan hasil sembelihannya, dalam rangka memastikan hewan kurban yang sehat untuk mendapatkan daging kurban yang sehat dan layak untuk dikonsumsi. "Dari Dinas Peternakan tetap dilaksanakan KIE kepada masyarakat maupun peternak. Pentingnya upaya pengendalian pengobatan penyakit cacingan, untuk membasmi cacing di tubuh ternak, khususnya cacing hati," paparnya.

Tujuan akhir dari pemeriksaan ini adalah memastikan daging kurban yang dibagikan memenuhi standar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal). Azis juga mengingatkan bahwa upaya pencegahan tetap penting dilakukan oleh peternak sebelum penyembelihan, mulai dari menjaga kebersihan kandang hingga pemberian obat cacing secara rutin untuk meningkatkan daya tahan hewan.