Kabupaten Jombang – Dinas Peternakan Kabupaten Jombang salah satu tugas pokok dan fungsinya adalah melakukan pembinaan dan pelatihan teknis terhadap peternak/kelompok ternak. Melalui kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Songgoriti Batu dengan ini Dinas Peternakan Kabupaten Jombang menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Pupuk Padat dan Cair . Pelatihan ini di gelar di Ruang Rapat Ettawa Dinas Peternakan Kabupaten Jombang dan Ruang Rapat KPRI Dinas Pertanian selama 2 hari mulai tanggal 29 -30 Mei 2024. Pelatihan ini diikuti oleh 84 peserta yang berasal dari 21 kecamatan.

Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Drs. Agus Susilo Sugioto. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang mengatakan bahwa pentingnya penanganan limbah ternak melihat padatnya populasi ternak di Kabupaten Jombang. Maka dari itu diadakan pelatihan pengolahan pupuk padat dan cair untuk penanganan limbah ternak secara maksimal sehingga pencemaran lingkungan dapat ditekan dan dapat meningkatkan pendapatan peternak di Kabupaten Jombang. Saya sangat berharap agar bapak/ibu mengikuti serangkaian acara pelatihan ini dengan baik sehingga ilmu yang akan diperoleh dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Padat dan Cair ini disampaikan oleh dua Narasumber dari BBPP Songgoriti Batu yaitu Ibu Dwita Indrarosa,ST.MP dan Bapak Haris K Usman,SPT.M.Si. 

Ibu Dwita Indrarosa, ST.MP menyampaikan materi terkait Pengolahan Limbah Pupuk Padat. Beliau menyampaikan bahwa berdasarkan BPS jumlah populasi sapi potong di Indonesia sebanyak 18,61 juta ekor pada 2022 dan menghasilkan kotoran sapi sejumlah 372,2 juta ton/ekor/hari. Oleh karena itu perlu adanya pengolahan limbah ternak salah satunya dengan pembuatan kompos dari kotoran ternak. Adapun cara pembuatan kompos dari kotoran ternak sebagai berikut :

  1. Hamparkan kotoran ternak di bak penampungan untuk dikeringkan
  2. Setelah agak mongering, proses pengomposan dilakukan
  3. Apabila kotoran ternak masih basah, proses dekomposisi sulit terjadi, dengan suhu (500 – 600 C tidak bisa tercapai)
  4. Tumpuk kotoran ternak hingga ketinggian + 25 cm
  5. Taburkan bio-dekomposer yang berbentuk padatan, sebaiknya tidak menggunakan bio-dekomposer yang cair karena sulit untuk mengendalikan kadar air.
  6. Tumpuk lagi dengan kotoran ternak setinggi + 25 cm dan tabur bio-dekomposer demikian selanjutnya hingga mencapai + 1 m. Luas tumpukan 1mx1m. dengan tinggi 1 m
  7. Tutup menggunakan terpal/mulsa
  8. Setelah 1 minggu, buka tutup terpal/mulsa, kompos dibalik kemudian ditutup Kembali. Inkubasi dilanjutkan 1 minggu lagi
  9. Setelah itu kompos dikeringkan, digiling dan disimpan dikarung. Kompos bisa langsung digunakan dilahan pertanian.

Narasumber kedua Bapak Haris K Usman,SPT.M.Si. menyampaikan materi terkait Pengolahan Limbah Pupuk cair. Selain kotoran ternak, limbah ternak lain berupa urin ternak belum banyak termanfaatkan, padahal punya potensi ekonomi. Cara pembuatan pupuk cair dari urin ternak sebagai berikut :

  1. Air kencing sapi sebanyak 100 liter ditambahkan decomposer sebanyak 1 liter dan 250 ml tetes tebu untuk menghilangkan bau
  2. Pencampuran bahan dan aduk merata
  3. Masukkan pada jerigen/tong tertutup.
  4. Fermentasikan selama 7 hari dalam wadah tertutup
  5. Setelah hari ke-7 hari di buka tutupnya untuk keluarkan udara, lalu di aerasi dengan aerator selama 6-7 jam.
  6. Kemas

Dengan adanya pelatihan pengolahan pupuk organic padat dan cair diharapkan dapat diterapkan pengolahan limbah padat maupun cair di peternakan kabupaten jombang. Sehingga pencemaran lingkungan dapat ditekan dan dapat meningkatkan pendapatan peternak khususnya di Kabupaten Jombang