JOMBANGKAB, DISNAK - Sektor Pertanian utamanya sub sektor peternakan dalam menghadapi Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung ini harus didorong untuk terus berproduksi. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi petani dan peternak untuk tetap bisa terus bergerak maju, dalam rangka penyediaan kebutuhan pangan untuk masyarakat tercukupi khususnya protein hewani (baik itu daging, susu dan telur). Sektor pertanian harus terus didorong untuk menjadi penopang utama dalam upaya membangkitkan  ekonomi nasional yang saat ini masih mengalami resesi. 

Memasuki adaptasi tatanan kebiasaan baru (new normal), Dinas Peternakan Kabupaten Jombang tetap menjalankan tupoksi dan kebijakannya dalam upaya membangun dan memajukan sub sektor peternakan di Kabupaten Jombang. Dalam hal ini kami terus berkomitmen dalam upaya peningkatan status kesehatan hewan sebagai salah satu prasyarat peningkatan produksi ternak. Salah satu kegiatan utama bidang Kesehatan hewan adalah kegiatan pelayanan kesehatan hewan terpadu yang meliputi penanganan/pengobatan penyakit hewan, pelayanan penanganan reproduksi ternak (pemeriksaan kebuntingan dan kemajiran ternak), pemberian multivitamin, antibiotik dan pemberian obat cacing dapat tetap terlaksana dengan baik. Kegiatan ini berupa pelayanan kesehatan hewan terpadu pada  ternak ruminansia milik masyarakat tanpa dipungut biaya.

Namun demikian, untuk mendukung upaya pengendalian dan penanggulangan penyebaran wabah COVID-19 maka pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan  dengan cara petugas yang mendatangi ternak dari kandang satu ke kandang yang lain. Disamping itu dalam pelaksanaanya juga dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan sarung tangan, mencuci tangan menggunakan sabun, cairan antiseptik atau hand sanitaizer sebelum dan sesudah melakukan pelayanan, serta melakukan pembatasan komunikasi peternak dengan menjaga jarak aman (social atau physical distancing). Dengan protokoler seperti itu diharapkan kegiatan pelayanan kesehatan hewan yang dapat tetap terlaksana dengan baik. 

Pada periode bulan September 2020 telah dilaksanakan pelayanan kesehatan hewan terpadu termasuk pengambilan sampel darah dan feses untuk pengujian penyakit hewan menular (PHM) khususnya penyakit Brucellosis dan penyakit Parasit interna (penyakit cacingan dan protozoa) di 5 lokasi berbeda yang berlangsung mulai tanggal 21 s/d 28 September 2020 sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

No.Lokasi kegiatanJumlah pelayanan keswanJumlah sampel darahJumlah sampel feses
1Ds. Brodot, Kec. Bandar Kdm124 ekor--
2Ds. Karangan, Kec. Bareng72 ekor70 ekor70 ekor
3Ds. Gedangan, Kec. Sumobito63 ekor--
4Ds. Kedunglumpang, Kec. Mojoagung70 ekor48 ekor48 ekor
5Ds. Kedungturi, Kec. Gudo92 ekor50 ekor50 ekor

Pada tahun anggaran 2020, kegiatan pelayanan kesehatan hewan terpadu yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Jombang di sejumlah desa yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan yang ada. Sampai akhir bulan September resalisasi kegiatan pelayanan kesehatan hewan terpadu sejumlah 1.077 ekor (89,75%) dari target 1.200 ekor dan kegiatan surveilans penyakit hewan melalui pengambilan sampel darah/feses tercapai 266 ekor (66,5%) dari target 400 ekor. Kekurangan target kegiatan akan dituntaskan pada bulan Oktober 2020.

Pentingnya kesehatan hewan sama artinya dengan pentingnya upaya meningkatkan kesejahteraan peternak dan perlindungan keselamatan manusia dari infeksi penyakit zoonosis. Terwujudnya status kesehatan hewan yang optimal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan program pembangunan sub sektor peternakan, dengan terus berkomitmen dalam hal pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan.(*)